Khutbah Jumat, 21/09/2018 |
Asbab Maghfiroh
الحَمْدُ للهِ، اْلحَمْدُ للهِ الَّذِيْ يَخْلُقُ
مَا يَشَاءُ وَيَخْتَار، أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ اْلعَزِيْزُ اْلغَفَّار،
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ إِمَامُ اْلمتَّقِيْنَ
وَقُدْوَةُ اْلأَبْرَار .
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ اْلمخْتَار، وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحَابَتِهِ اْلأَخْيَار، صَلاَةً دَائِمَةً
مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَار
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِباَدَ
الله , أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ اْلوَاحِدِ اْلقَهَّار، فَإِنَّ تَقْوَاهُ
سُبْحَانَهُ وَصِيَّـتُهُ لِلْأَوَائِلِ وَاْلأَوَاخِرِ مِنَ اْلبَشَر، بِهَا تَسْمُو
الضَّمَائِرُ وَتَرِقُّ الْمَشَاعِر، وتُقبَلُ الشَّعَائِر، وَبِهَا النَّجَاةُ يَوْمَ
تُبْلَى السَّرَائِر، يَقُوْلُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ :
وَاتَّقُوا اللَّهَ
وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ، وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ . صدق الله العظيم
Ma’asyirol muslimin jamaah sholat jum’at yang di mulyakan dan di berkati allah subhanahu wa ta’ala !
Orang yang memiliki akal yang sehat adalah orang yang mempersiapkan bekal untuk akhiratnya dan bekal terbaik
adalah
taqwallah. Taqwa adalah
melaksanakan kewajiban dan menjauhi
perkara- perkara yang diharamkan. Mengerjakan apa yang Allah
perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang, inilah taqwa dan dengan inilah orang akan tergolong termasuk orang-orang yang bertaqwa.
Dengan inilah seorang hamba akan termasuk orang-orang yang aman dari siksa Allah di akhirat,
sungguh orang yang konsisten bertaqwa hingga meninggal maka Allah akan memasukkannya ke surga tanpa ‘adzab, di mana di surga terdapat kenikmatan yang
kekal abadi.
Ma’asyirol muslimin jamaah sholat jum’at Rohimakumulloh
Sedikit di antara kita orang
yang selamat
dari berbuat
maksiat,
akan tetapi orang yang
berakal adalah orang yang cepat bertaubat
dari perbuatan-perbuatan maksiatnya dan bersegera berupaya untuk
meraih ampunan penciptanya dan Tuhan kita adalah maha
pengampun, maha pemurah dan maha
penyayang. Telah disebutkan dari Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam dalam hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi
dan ia menilainya shahih bahwa Allah ta’ala mengatakan dalam hadits
qudsiyy:
"يابن ءادم انك
مادعوتني ورجوتني غفرت لك علي ماكان منك ولا ابالي ,
يابن ءادم لو بلغت ذنوبك عنان السماء ثم استغفرتني غفرت لك ولا ابالي , يابن ءادم
لو اتيتني بقراب الارض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيأ لأتيتك بقرابها مغفرة
" .
Artinya: “Wahai manusia, sungguh selama engkau berdoa kepada-Ku dan mengharap ampunan-
Ku maka Aku akan mengampunimu atas dosa-dosa yang engkau lakukan dan banyaknya dosamu tidak berpengaruh bagi-Ku. Wahai manusia, jika dosamu memenuhi
bumi dan angkasa sehingga
ia naik ke langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku maka Aku akan mengampunimu dan banyaknya dosamu tidak berpengaruh bagi-Ku. Wahai manusia, seandainya engkau datang kepada-
Ku
dengan dosa yang memenuhi bumi kemudian engkau meninggal dalam
keadaan tidak
menyekutukan-Ku
dengan
sesuatu-pun niscaya Aku akan memberimu ampunan
yang sepadan” (H.R. at-Tirmidzi)
Jamaah sholat jum’at rohimakumulloh
Marilah kita perhatikan dengan seksama apa yang disebutkan dalam hadits qudsiyy ini dari Allah ta’ala:
( يابن ءادم لو اتيتني
بقراب الارض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيأ لأتيتك بقرابها مغفر
Jadi hak Allah yang paling agung
terhadap para hamba-Nya adalah mentawhidkan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu
apa-pun, karena syirik (menyekutukan Allah) adalah dosa terbesar yang dilakukan oleh seorang hamba. Syirik ini-lah dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah dan Allah mengampuni dosa selain
syirik bagi orang yang
Ia kehendaki. Allah ta’ala berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ
أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ
بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا ٤٨
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (Q.S. an-Nisa’: 48)
Allah ta’ala juga berfirman dalam al Qur’an al ‘Azhim:
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
وَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ثُمَّ مَاتُواْ وَهُمۡ كُفَّارٞ فَلَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ
لَهُمۡ ٣٤
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari memeluk agama
Allah (ini bukan syarat terhalang dari ampunan dari Allah) kemudian mereka mati dalam keadaan kafir (ini yang menjadi syarat terhalang dari ampunan Allah),
maka sekali-kali Allah tidak
akan memberi ampun kepada mereka” (Q.S. Muhammad: 34)
Jadi kekufuran dengan segala macamnya adalah dosa yang tidak diampuni oleh
Allah, yakni bagi orang yang terus dalam keadaan kafir hingga meninggal atau hingga sampai pada kondisi putus asa dari hidup seperti melihat
malaikat
maut,
malaikat penyiksa atau akan tenggelam sekiranya ia yakin akan tenggelam dan mati.
Oleh karenanya, saudaraku sesama muslim, marilah kita memuji Allah atas nikmat paling agung dan paling utama, yaitu nikmat iman. Marilah kita konsisten memeluk agama yang agung ini, agama Islam
yang
dibawa oleh semua
para
nabi dan Allah ridlai
bagi para hamba-Nya. Marilah kita
bersegera
meraih amal-amal yang utama, melakukan sebab-sebab
mendapatkan ampunan Allah
dan segera
bertaubat tanpa menunda-nunda dan tanpa terus menerus melakukan perbuatan dosa. Allah yang maha pemurah berfirman:
وَٱلَّذِينَ إِذَا
فَعَلُواْ فَٰحِشَةً أَوۡ ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ ذَكَرُواْ ٱللَّهَ فَٱسۡتَغۡفَرُواْ
لِذُنُوبِهِمۡ وَمَن يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمۡ يُصِرُّواْ عَلَىٰ
مَا فَعَلُواْ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ ١٣٥
Artinya: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang
dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui” (Q.S. Ali ‘Imran: 135)
Ma’asyirol muslimin jamaah sholat jum’at Rohimakumulloh
Jadi pintu ampunan Allah adalah luas, tidak terbatas pada ibadah haji, meskipun dalam hal ini ibadah
haji memiliki keistimewaan yang besar, yang tidak dimiliki oleh ibadah shalat, puasa dan zakat. Yaitu keistimewaan bahwa haji yang mabrur menghapus dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil, berdasarkan
sabda Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam:
" من حج فلم يرفث ولم يفسق خرج من ذنوبه
كيوم ولدته أمه " رواه البخاري
Artinya: “Barangsiapa berhaji, lalu tidak merusak hajinya dengan bersetubuh dan tidak melakukan dosa-dosa besar maka ia keluar (bersih) dari dosa-dosanya seperti saat dilahirkan oleh ibunya” (H.R.al Bukhari)
Ini berbeda dengan
shalat lima waktu, zakat dan puasa yang tidak menghapus dosa-dosa besar,
meskipun tingkatan shalat lima waktu dalam agama lebih tinggi dari kedudukan ibadah haji.
Maka sungguh beruntung dan kita ucapkan selamat bagi orang yang Allah mudahkan berhaji tahun
ini. Sedangkan orang yang tidak dimudahkan oleh Allah berhaji tahun ini, kita katakan kepadanya
bahwa
pintu-pintu
ampunan
Allah
banyak dan jalan-jalan kebaikan
juga banyak. Sungguh
Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam telah bersabda:
" مامن امرئ مسلم
تحضره صلاة مكتوبة فيحسن وضوءها وخشوعها وركوعها إلا كانت كفارة لما قبلها من
الذنوب مالم تؤت كبيرة وذلك الدهر كله " .
Artinya: “Tidaklah ada seorang muslim yang ketika
tiba waktu
shalat
fardlu maka ia
menyempurnakan wudlunya, khusyu’ dalam shalatnya dan ruku’nya kecuali itu
menjadi penghapus dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya, selama tidak dilakukan dosa besar dan ini berlaku sepanjang
masa“.
Nabi shallallahu‘alayhi wasallam juga bersabda:
Nabi shallallahu‘alayhi wasallam juga bersabda:
" أرأيتم لو أن نهرا
بباب احدكم يغتسل منه كل يوم خمس مرات هل يبقي من درنه شيئ قالوا لا يبقي من درنه شيئ قال فذلك مثل
الصلوات الحخمس يمحو الله بهن الحخطايا " .
Artinya: “Apa yang kalian katakan seandainya ada sungai di depan rumah salah seorang di antara
kalian lalu ia mandi di sungai itu setiap hari lima kali akankah tersisa kotoran di badannya?. Para sahabat menjawab: tidak tersisa kotoran di badannya sedikitpun. Lalu Nabi bersabda: Itulah perumpamaan shalat lima waktu dengannya Allah menghapus dosa-dosa“. Yakni dosa-dosa kecil.
Ma’asyirol muslimin jamaah sholat jum’at Rohimakumulloh
Marilah
kita
ingat
bahwa
Allah luas
ampunan-Nya. Dengan kemurahan
dan karunia-Nya, Allah sediakan
sebab-sebab
yang membawa kepada keberuntungan
mendapatkan ampunan-Nya. Allah
juga Syakuur, memberikan pahala yang besar atas amal yang sedikit. Ada kalimat-kalimat yang sedikit dan mudah diucapkan,
jika kita
membacanya
di pasar maka
diharapkan kita akan mendapatkan
pahala yang agung. Yaitu kalimat-kalimat berikut ini:
" لا إله إلا الله و حده لا شريك له , له الملك وله الحمد يحيي ويميت وهو حي لا يموت بيده الخير وهو علي كل شيئ قدير " .
Disebutkan dalam hadits bahwa orang yang membaca dzikir ini ketika melewati pasar maka Allahcatat untuknya 1 juta kebaikan dan Allah ampuni untuknya 1 juta keburukan, segala puji bagi Allah atas anugerah-Nya.
Ma’asyirol muslimin jamaah sholat jum’at Rohimakumulloh
Mungkin ada orang yang bertanya-tanya dan berkata: Umurku sudah banyak berlalu dan hembusan-hembusan nafas seseorang adalah langkah-langkahnya menuju ajalnya, sementara aku telah
berlebihan dalam berbuat dosa, lalu
bagaimanakah aku memperbaiki keadaanku ini ?. Maka
jawabannya adalah
bahwa Allah ta’ala berfirman:
إِنَّمَا ٱلتَّوۡبَةُ عَلَى
ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٖ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن
قَرِيبٖ فَأُوْلَٰٓئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا
حَكِيمٗا ١٧
Artinya: “Sesungguhnya
taubat yang diterima oleh Allah hanyalah taubat bagi orang-orang
yang mengerjakan kejahatan lantaran sengaja, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera” (Q.S. an-Nisa’: 17)
Yakni Allah mengampuni orang yang
berbuat dosa kemudian bertaubat
dari dosa tersebut
sebelum ia
mati. Maka marilah kita bersegera meraih ampunan dari Tuhan kita, karena orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak pernah berbuat dosa tersebut.
Ma’asyirol muslimin Rohimakumulloh
Tidak ada jalan kebaikan dan keselamatan kecuali dengan mengikuti al Mushthafa shallallahu ‘alayhi wasallam, dan seseorang tidak akan bisa mengikuti Nabi kecuali jika ia mengetahui jalan Nabi, dan
tidak ada cara untuk mengetahui jalan Nabi yang membawa kepada keselamatan kecuali
dengan
mempelajari ilmu agama. Karena itu-lah Syekh ‘Abdullah al Harari
–semoga Allah merahmatinya- mengatakan:
" علم الدين حياة
الاسلام " .
“Ilmu agama adalah kehidupan Islam”.
Oleh karenanya, marilah kita mempelajari ilmu agama, untuk mengetahui mana yang halal dan mana
yang
haram dan untuk mengetahui apa saja perbuatan-perbuatan maksiat itu agar kita menjauhinya
serta orang yang telah
terjatuh pada maksiat bisa
bertaubat darinya
sebelum dikejutkan secara
mendadak oleh kedatangan malaikat maut, ‘Azra-il ‘alayhissalaam.
Demikian pula, hendaklah diketahui bahwa Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ حِيْنَ يصبح رَضِيْتَ
بِاللهِ رَبَّا وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنَا وَ بِمُحَمَّدٍ نَّبِيَّا فَأِ نَّا الزَّعِيْمَ
لَأخذن بيده حتي أدخله الجنة " .
رواه الطبراني
Artinya:
“Barangsiapa berucap di pagi hari (رَضِيْتُ بِاللهِ رَبَّا وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنَا
وَ بِمُحَمَّدٍ نَّبِيَّا)
Aku rela (menerima) Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad
sebagai Nabi-ku“, maka Aku menjamin sungguh aku akan raih tangannya di
akhirat hingga aku memasukkannya ke surga“ (H.R. ath-Thabaraani)
Jadi orang yang membaca kalimat ini setiap pagi hari meskipun sekali, maka ia akan memperoleh
pahala yang agung ini dengan kalimat yang ringan bagi lidah untuk mengucapkannya tanpa lelah sama sekali. Maka marilah –wahai saudara-saudaraku yang kami cintai-, marilah kita masuki pintu-pintu
kebaikan dan memohon ampun kepada Allah yang maha agung dan maha pengampun.
بَارَكَ
اللّه لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ
مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ , وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمْ فَاسْتَغْفِرُوْاهُ إِنَّهُ هُوالْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمِ .
Khutbah ke II
اَلْحَمْدُ
للهِ رَبِّ اْلْعَالَمِيْنْ لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ اْلفَضْلُ وَلَهَ الثَّنَاء ُالْحَسَنْ, وَصَلَوَاتُ اللهِ الْبَرِّ الرَّحِيمْ, وَالْمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى سَائِرِ اْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنْ,
وَأَهْلِ بَيْتِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنْ,
وَسلَامُ اللهِ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْن.
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ
اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ العَلِيّ العَظِيمْ. قَالَ اللهُ تَعَالَى
: (يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوا اتَّقُوااللَه وَلْتَنْظُرْ نَفْسُ مَا قَدَّمَت
لِغَدْ، وَاتَّقُوااللَه إِنَّ اللهَ خَبِيْرُ بِمَا تَعمَلُوْن). وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ
عَظِيْم أَمرَكُمْ بِالصّلَاةِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْم، فَقَالَ تَعاَلَى : (إِنَّ
اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلَّوْنَ عَلَى النَّبِيّ، يَاأَيَّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا)
اللهم
صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا
إبراهيم وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما باركت على سيدنا إبراهيم
وعلى آل سيدنا إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْن وَاْلمُسْلِمَاتْ وَاْلمُؤْمِنِيْن وَاْلمُؤْمِنَاتْ الأَحْيَاءْ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتْ، اللهم أَعِزَّ اْلاِسْلاَمْ وَاْلمُسْلِمِينْ وَأَهْلِكِ
اْلكَفَرَةَ وَاْلُمُنَافِقِيْنْ، اللهم انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّينْ وَاَخْذُلْ
مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْن وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنْ، اللهم اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وَءَامِنْ
رَوْعَاتِنَا. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءْ وَالْوَبَاءْ وَاْلبَلاَءْ وَالزَّلَازِلَ
وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنْ, مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنْ مِنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّهْ
وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن .
ربنا آتنا في الدنيا حسنة
وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عِبَا
دَ الله: إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانْ وَإِيْتَاءِ ذِيْ اْلقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنْ
فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيمْ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا عَلَي نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ . وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرْ ,
أَقِمِ الص
0 komentar:
Post a Comment